Ada orang membaca dengan akal
Ada orang membaca dengan hati
Ada orang membaca dengan budi
Ada orang membaca dengan emosi
Dari situ kita kenal bagaimana
panjang tidak akalnya,
dalam singkat hatinya,
cetek tinggi budinya,
luas sempit emosinya.
Ada orang menulis dengan tangan
ada orang menulis dengan kepala
ada orang menulis dengan kaki
ada orang menulis dengan mata
Dari situ kita kenal bagaimana
cacat elok tangannya,
berotak tidak kepalanya,
kuat lembik kakinya,
sinar kelat matanya,
Sajak ini aku tulis spontan bila membaca blog Nik Abduh dan Nasaruddin Tantawi semalam. Lepas gemuruh dalam kelambu Umno, kini giliran gempita dalam rumah PAS. Semua gara-gara hendak mencari pemimpin. Benarlah seperti hikayat lama, ketika dilahirkan seorang putera, gegak gempita guruh di langit, kilat sambar menyambar......
Sebenarnya samada orang PAS atau Umno yang sememangnya Melayu begini.....
Mereka bergaduh dari jauh
Dekat mereka senyum, bersalam dan berpelukan
Lengkuk bibir tak sama lengkuk di hati
Marah orang Melayu cukup bersantun
Bising di belakang
Depan duduk bersimpuh
Diam tetapi berdendam
Cemburu melihat orang maju
Senang tengok orang susah
Bercakap tidak, mengumpat bertan-tan
Mudah maafkan tetapi sukar melupakan
Mengungkit jika disakit
Berbisik sebelum bercakap
Berfikir selepas terlajak
Sajak ini diambil dari blog sahabat karib saya Muhaimin Sulam